edutRainment

about

Sebuah kegiatan training yang akan memberikan ilmu dan keahlian tambahan bagi Anda
yang akan berkunjung ke Bekasi. Disini Andadapat berlatih mengembangkan skill dan
potensi diri yang ingin dikembangkan.

SEMINAR

Standardization VS Innovation

Era Industri 4.0 ditandai dengan terjadinya disrupsi pada berbagai bidang usaha, seperti transportasi, ritel, financial, media, hospitality, manufaktur, kesehatan dan masih banyak lagi. Itu semua terjadi, antara lain, akibat inovasi yang bersifat disruptif. Inovasi semacam ini bila tidak diantisipasi dengan baik akan menimbulkan masalah bukan hanya bagi kalangan dunia usaha, tapi juga bagi perekonomian suatu negara. Contohnya kebangkrutan Nokia yang berimbas pada perekonomian Finlandia.

Begitulah, disruptive inovation mendobrak standar dan kemapanan suatu produk atau jasa, perusahaan, model bisnis, dan perekonomian negara. Meski begitu, inovasi merupakan keniscayaan, sebaga tanpa inovasi, takkan ada kemajuan.

Keberhasilan inovasi sangat ditentukan oleh kemampuan kita dalam melakukan Research & Development (R&D). Dalam konteks ini posisi Indonesia kurang menguntungkan. Menurut UNDP 2016, anggaran riset Indonesia baru 0.1% terhadap PDB. Kalah dibanding Malaysia (1.25%), Cina (2%), Singapura (2.2%), Jepang (3.6%), Korea Selatan (4%) atau negara-negara OECD seperti Jerman (2.9%), Swedia (3,2%), dan Amerika Serikat (2.75%)

Meski begitu, keterbatasan anggaran tak boleh menghalangi kemajuan. Disini inovasi, sinergi dan kolaborasi menjadi kunci agar keterbatasan itu tidak menghalangi Indonesia dalam memenangkan persaingan global, bagaimana hal itu dilakukan? Kunjungi morning Talk ini untuk mengetahui lebih alternatif-alternati solusinya. Free.

 

TRAINING

Academia Education & Training by James Gwee

Kategori:

a. Tenaga Kerja Pabrik
Menurut pengalaman kami permasalahan yang banyak terjadi di perusahaan adalah masalah komunikasi, kepemimpinan, perbedaan pendapat, ego pribadi maupun kelompok, praduga terhadap pimpinan ataupun bawahan bahkan sesama rekan kerja. Adapun metode training ini bertujuan untuk menjadikan team anda semakin solid dan mampu memiliki semangat juang yang tinggi dalam menghadapi dan menyelesaikan tantangan atau masalah, target perusahaan, penerapan nilai – nilai perusahaan, bahkan visi dan misi perusahaan. Beberapa games yang tersajikan untuk meningkatkan kualitas pribadi maupun team dalam perusahaan atau organisasi anda.

b.  Peserta Didik (anak sekolah)
Menjadikan peserta sebagai pribadi yang memiliki nilai entrepeuner dan menambah wawasan ilmu.

TEAM BUILDING

Jababeka Learning Center and D’warriors Outbound

Pekerjaan yang secara rutin dijalani oleh umumnya pegawai atau karyawan rata-rata memakan hampir 40% waktu yang tersedia sehari-hari. Jika ini terus-menerus dijalankan dengan obyek pekerjaan yang cenderung monoton ataupun yang terlalu banyak, tidak menutup kemungkinan para pegawai atau karyawan mengalami kejenuhan yang berakibat pada menurunnya kinerja/ethos kerja.

Penelitian menunjukan bahwa team building ternyata bukan cuma bisa meningkatkan komunikasi dan motivasi satu sama lain, tetapi juga mampu membantu menciptakan perpaduan dan mengoptimalkan produktifitas. Kegiatan yang melibatkan games team building harus memberikan wawasan, edukasi, sekaligus menyenangkan. Aktivitas ini membantu sebuah tim mengenal sesama anggota dengan lebih baik – melalui cara berpikir, bekerja, menyelesaikan masalah, dan bergembira.

Tujuan dari mengadakan Team Building, antara lain:

  • Membangun pribadi yang positif, tangguh, proaktif,  kreatif, dan  percaya diri.
  • Membangun tim yang solid dan efektif.
  • Membangun komunikasi efektif, strategi yang baik, kecepatan dan ketepatan serta kekompakan tim sehingga tercipta kebiasaan positif
  • Me-recharge motivasi
  • Memiliki sikap besar hati dalam memberi dan menerima masukan atau kritik dari semua rekan atas kekurangan dan kelemahan diri, serta memotivasi diri bertekad untuk memperbaiki.

BENEFIT

♦ Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas
♦ Menghindari atau mengurangi kesalahan dalam bekerja
♦ Tidak perlu adanya pemantauan (monitoring) yang berlebihan
♦ Menghindari atau mengurangi Turnover (penggantian karyawan)
♦ Untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan bisnis dan operasional-operasional industry
♦ Mendapatkan cara mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan sikap diri
♦ Membentuk sikap loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan
♦ Memenuhi kebutuhan perencanaan sumber daya manuasia
♦ Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja
♦ Memperbaiki metode dan sistem kerja